![](file:///C:/Users/Lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![](file:///C:/Users/Lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![](file:///C:/Users/Lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
![](file:///C:/Users/Lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
Candlestick memulai cerita hidupnya sejak abad 17‐an di
Jepang. Candlestick digunakan oleh
seorang pedagang beras yang bernama Munehisa
Honma, di mana Honma menggunakan candlestick
untuk melihat psikologis pedagang beras dan meramalkan pergerakan harga
tersebut.
Pada masa itu,
Jepang masih dalam masa pemerintahan samurai atau shogun atau tuan tanah. Oleh karena itu, dunia militer sangat kuat mempengaruhi kehidupan masyarakat masa
itu. Hal ini juga terlihat dalam penamaan pola – pola candlestick yang menyentuh hal – hal berbau militer. Sebut saja
pola “Three White Soldiers” dan “Hammer”.
Candlestick kemudian dipopulerkan oleh Steve Nison dalam
bukunya yang berjudul “Japanese Candlestick Charting Techniques”
pada 1990–an. Dan sejak itu, candlestick
mulai banyak digunakan dan terkenal di seluruh dunia.
Sebelumnya, trader dari Barat lebih sering memakai bar chart sebagai bentuk harga dalam chart mereka. Namun penggunaan bar chart sedikit menyulitkan terutama
bagi pemilik mata yang kurang dapat melihat dengan jelas (rabun). Karena candletsick lebih dominan menggunakan
warna, maka candlestick lebih banyak
disukai kebanyakan trader.
Cara Membaca Candlestick
Sebelum kita
melihat bentuk standar candlestick,
pertama kita harus mengetahui ada empat tipe harga yang penting dalam
perdagangan saham.
Empat tipe harga tersebut adalah :
1. Harga pembukaan (Opening
Price/Open)
Harga pembukaan adalah harga
yang pertama kali terjadi (matched/ done) pada suatu saham di waktu awal
pembukaan bursa saham. Awal waktu
pembukaan saham di Bursa Efek Indonesia dimulai pukul 09.30 WIB. Pada saat
itulah, transaksi pertama yang terjadi disebut harga pembukaan.
2. Harga penutupan (Closing
Price/Close)
Harga penutupan adalah harga
yang terakhir kali terjadi (matched/ done) pada suatu saham di waktu akhir
menjelang penutupan bursa saham.
Bursa Efek Indonesia berakhir pukul 16.00 WIB. Transaksi terakhir mendekati
waktu tersebut disebut harga penutupan.
3. Harga Tertinggi (Highest
Price/High)
Harga tertinggi adalah harga
tertinggi yang pernah terjadi dalam satu hari perdagangan saham di bursa saham.
Terkadang, harga pembukaan atau harga penutupan menjadi harga tertinggi dalam
satu hari perdagangan saham tersebut.
4. Harga Terendah (Lowest Price/Low)
Harga terendah adalah harga
terendah yang pernah terjadi dalam satu hari perdagangan saham di bursa saham.
Seperti harga tertinggi, harga pembukaan atau harga penutupan dapat menjadi
harga terendah dalam satu hari perdagangan saham tersebut.
Dalam analisis
teknikal, tipe harga terpenting yang sangat diperhatikan adalah harga
pembukaan dan harga penutupan. Karena pada saat harga pembukaan –
lah yang menjadi tolak ukur perdagangan saham pada hari itu. Harga penutupan
menjadi tolak ukur perdagangan saham untuk esok hari. Sehingga, baik analis
maupun investor akan sangat memperhatikan harga pembukaan dan harga penutupan.
Harga tertinggi
dan harga terendah sebenarnya kurang signifikan karena harga–harga tersebut
biasanya hanya mewakili kepanikan investor dalam hari itu. Karena hanya berupa
kepanikan, maka tipe harga tersebut kurang mewakili psikologi massa dari saham
tersebut. (ingat bahwa analisis teknikal, khususnya analisis bentuk harga
seperti candlestick, adalah analisis
yang mempelajari psikologi massa).
Gambar 1
Berikut adalah bentuk dan cara membaca candlestick.
Seperti yang
terlihat pada Gambar 1, kombinasi harga pembukaan dan harga penutupan membentuk
badan (body) candlestick. Shadow atau ekor (tail) Candlestick terbentuk karena ada
perbedaan antara harga pembukaan dan
atau harga penutupan dengan harga tertinggi dan atau harga terendah.
6 Pola Candlestick Paling Kuat dan Akurat
Candlestick memiliki ratusan pola yang
terdiri dari satu buah candlestick sampai
ke lebih dari lima candlestick yang
membentuk satu pola. Masing– masing dari pola tersebut memiliki tingkat akurasi
yang berbeda.
Berikut adalah 6 pola tersebut :
1. Bullish Engulfing
2. Piercing Line
3. Morning Star
4. Morning (Doji) Star
5. Three White Soldiers
6. Rising Three Method
Setiap pola candlestick memiliki pasangannya yang
menunjukkan arah yang berlawanan. Seperti contoh pada Bullish Engulfing yang menginformasikan harga saham akan naik, Bearish Engulfing menginformasikan harga
saham akan turun.
Karena kita
membahas pola candlestick yang paling
menguntungkan dan keuntungan di bursa saham diperoleh dengan cara menjual lebih
tinggi dari harga belinya, maka kita hanya akan membahas pola candlestick yang menunjukkan harga saham
akan naik atau bullish candlestick
formation saja.
Enam
pola candlestick yang telah dibahas
merupakan pola bullish candlestick formation – yang tentu saja
6 pola tersebut memiliki pasangannya
yang menunjukkan harga saham akan turun atau bearish candlestick
formation.
Pola candlestick yang akan kita bahas adalah candlestick dengan pola ideal/terbaik.
Ada sedikit toleransi dalam penggunaannya dan tidak harus 100% sama dalam
kondisi di buku ini. Hanya saja, semakin sedikit perbedaan yang ada dalam
prakteknya, tentu saja semakin valid dan semakin akurat sinyal dari pola candlestick tersebut.
Bullish Engulfing
Engulfing dalam bahasa Inggris memiliki arti “memeluk”.
Dalam bentuk pola candlestick, engulfing berarti candlestick
yang terbaru “memeluk” candlestick sebelumnya.
Berikut adalah gambar dari pola Bullish
Engulfing :
Gambar 2
Pada Bullish Engulfing, body candlestick 1 berada di antara body candlestick 2 (shadow
yang muncul di candlestick 1 tidak
perlu dilihat). Karena itulah muncul istilah “memeluk”.
Berikut adalah syarat – syarat Bullish
Engulfing yang ideal :
• sebaiknya terjadi di top dari uptrend,
• body candlestick 2 harus ‘menutupi’ atau lebih besar dari body candlestick 1,
• open atau
close candlestick 1 harus di bawah
open atau close candlestick
2,
• open atau close (salah satu) candlestick 1 boleh sama dengan
open atau close (salah satu) candlestick 2,
• candlestick
2 sebaiknya merupakan long body candlestick,
• candlestick
1 dan 2 harus berbeda warn
• candlestick 2 harus berwarna putih untuk menunjukkan uptrend yang akan
terjadi,
• candlestick 1 sebaiknya berwarna Hitam karena sesuai dengan downtrend yang sedang terjadi,
• disarankan menunggu
konfirmasi walau tidak harus ada. Pasang posisi Buy jika harga melewati garis konfirmasi yang merupakan harga open atau close candlestick sebelum candlestick
1,
• volume pada candlestick 2 harus lebih besar dari
volume pada candlestick 1
Piercing Line
Piercing dalam bahasa Inggris memiliki arti “menusuk”. Dalam bentuk pola candlestick, Piercing Line berarti
candlestick yang terbaru “menusuk”
candlestick sebelumnya.
Berikut adalah gambar dari pola Piercing Line :
Pada Piercing Line, open
candlestick 2 berada di bawah close
candlestick 1 namun close candlestick
2 berada di body candlestick 1 (yang
sebaiknya di tengah body candlestick
1). Pada pola ini, seakan–akan candlestick
2 “menusuk” candlestick 1.
Berikut adalah syarat – syarat Piercing Line yang ideal :
• terjadi di bottom
dari downtrend,
• candlestick
1 dan candlestick 2 adalah long
body candlestick,
• candlestick
1 harus berwarna hitam (yang
menunjukkan harga turun),
• candlestick
2 harus berwarna putih (yang
menunjukkan harga naik),
• open candlestick 2 ada di bawah dari lowest
candlestick 1 (di bawah “garis
a”),
• close candlestick 2 paling tidak melewati setengah
body candlestick 1 (di atas
“garis b”) namun di bawah close dari candlestick 1 (di bawah “garis
konfirmasi”),
• konfirmasi tidak diperlukan, namun disarankan.
Morning (Doji) Star
Sesungguhnya, pola ini
terdiri dari dua pola, yaitu Morning Star
dan Morning Doji Star. Namun karena
kemiripannya, saya menyatukan pola ini menjadi
satu.
Morning (Doji) Star seakan–akan membentuk suatu “bintang kecil”
yang muncul setelah malam yang gelap
(black/bearish candlestick) dan
kemudian “bintang kecil” tersebut membuat suasana menjadi terang
benderang (white/bullish
candlestick).
Gambar 4
Berikut adalah syarat – syarat Morning (Doji) Star yang ideal :
• Terjadi di bottom
dari downtrend,
• warna candlestick
1 harus hitam (yang menunjukkan harga turun),
• warna candlestick
2 bebas, namun lebih valid jika berwarna putih,
• warna candlestick
3 harus putih (yang menunjukkan harga naik),
• candlestick
1 dan candlestick 3 harus long
body candlestick,
• candlestick
3 harus memiliki body lebih besar dari candlestick 1,
• candlestick
2 harus small body candlestick,
• candlestick 2 harus terjadi gap body dengan candlestick 1 (close candlestick 2 di bawah dan berbeda beberapa poin dari close candlestick 1),
• open candlestick 3 dekat (baik di bawah atau di atas) dengan close candlestick 1,
• volume pada candlestick 3 lebih besar (atau sama)
dengan volume candlestick 2,
• konfirmasi sebenarnya tidak
diperlukan. Namun sebaiknya menunggu harga melewati “garis konfirmasi” yang
merupakan open dari
candlestick
1,
Khusus untuk Morning Doji Star, candlestick 2 harus berbentuk doji
apapun. Tidak ada perbedaan lain yang mencolok yang membedakan Morning Star dengan Morning Doji Star.
Gambar 5
Three White Soldiers
Three
White Soldiers berarti
muncul tiga buah white/bullish
candlestick.
Pola ini adalah sebuah pola yang menunjukkan
kondisi saham yang sangat bullish.
Gambar 6
Berikut adalah syarat – syarat Three White Soldiers yang ideal :
• terjadi di bottom
dari downtrend,
• candlestick
1, 2, 3 sebaiknya merupakan long body candlestick,
• ukuran candlestick
1, 2, 3 sebaiknya tidak berbeda jauh,
• open candlestick 2 ada di bawah close candlestick
1 dan close candlestick 2 ada di
atas close candlestick 1,
• open candlestick 3 ada di bawah close candlestick
2 dan close candlestick 3 ada di
atas close candlestick 2,
• konfirmasi tidak diperlukan.
Namun sebaiknya posisi Buy dilakukan
jika harga melewati (atau Close) di
“garis konfirmasi” yang merupakan close
candlestick 3,
• semakin meningkat volume, semakin baik.
Rising Three Method
Pola ini menyerupai pagar pembatas atau
iringan small black body bearish
candlestick
yang
dikawal oleh long white body bullish
candlestick di kanan dan kiri.
Pola ini juga menunjukkan kondisi saham yang
sangat bullish.
Gambar 7
Berikut adalah syarat – syarat Rising Three Methods yang ideal :
• terjadi ketika uptrend,
• warna candlestick 1 harus putih (yang menunjukkan uptrend yang sedang terjadi),
• warna candlestick 2 bebas namun lebih baik jika berwarna hitam (yang
menunjukkan harga turun),
• warna candlestick
3 harus putih (yang menunjukkan harga naik),
• candlestick
1 dan 3 harus long body candlestick,
• candlestick
2 harus small body candlestick,
• candlestick 2 sebaiknya berupa kumpulan (grup) yang terdiri dari tiga small body candlestick,
• kumpulan dari candlestick 2 berada di antara (di
bawah) highest dan (di atas) lowest dari candlestick 1,
• close
candlestick 3 harus di atas highest candlestick 1,
• tidak perlu konfirmasi,
Beberapa Pola Candlestick
pada Bursa Efek Indonesia
Kesimpulan
Sebagai penutup,
saya ingin menyampaikan kata–kata dari Santo Vibby, seorang trader yang juga seseorang yang
mengajarkan saya mengenai ilmu candlestick.
Beliau berkata, “yang terpenting dari analisis candlestick adalah posisi
pola candlestick.”
Posisi berarti
letak munculnya pola candlestick
tersebut. Letak tersebut dapat berada di bottom
(dasar) atau top (puncak). Penentuan bottom dan top cukup subjektif. Walau ada beberapa teknik untuk menganalisis bottom atau top, hal tersebut akan saya coba bahas di kesempatan lain, karena
teknik tersebut cukup kompleks.
Dalam eBook ini,
kecuali Three White Soldiers dan Rising Three Method, semua pola candlestick adalah pola bullish reversal pattern. Pola ini
adalah pola yang menunjukkan pergerakan naik setelah sebelumnya terjadi
pergerakan turun (karena itu dinamakan reversal
atau pembalikan arah). Sedangkan Three
White Soldiers dan Rising Three
Method tergolong sebagai pola bullish
continuation. Pola ini adalah pola pergerakan naik setelah pola pergerakan
naik sebelumnya terhenti.
Dalam eBook ini,
kecuali Three White Soldiers dan Rising Three Method, semua pola candlestick adalah pola bullish reversal pattern. Pola ini
adalah pola yang menunjukkan pergerakan naik setelah sebelumnya terjadi
pergerakan turun (karena itu dinamakan reversal
atau pembalikan arah). Sedangkan Three
White Soldiers dan Rising Three
Method tergolong sebagai pola bullish
continuation. Pola ini adalah pola pergerakan naik setelah pola pergerakan
naik sebelumnya terhenti.
Oleh karena itu,
dalam penggunaannya untuk bertransaksi, perhatikan posisi terjadinya pola candlestick tersebut dan lihat
pergerakan– pergerakan sebelumnya sebelum mengambil keputusan transaksi Anda.
Mengenai
pergerakan–pergerakan naik dan turun, dalam istilah analisis teknikal disebut
sebagai tren. Dalam kesempatan selanjutnya, saya akan coba bahas mengenai tren
ini dalam eBook saya.
Kata terakhir dari saya,
belajarlah sebelum anda mengalami kerugian besar. Apabila anda masih rugi,
silahkan berhenti berinvestasi atau belajarlah lebih keras lagi.
0 comments:
Posting Komentar